Ini dia sob minuman mantab, yang belum coba kudu nyobain sob,
minuman khas betawai ini namanya BIR PLETOK
Kata Bir identik dengan suatu minuman yang mengandung alkohol dan memabukkan, setidaknya itulah persepsi yang terbentuk dalam pikiran masyarakat saat mendengar kata “bir”. Tetapi jelas beda ketika kata “bir” itu di sandingkan dengan kata “pletok”, karena bir pletok bukan minuman beralkohol.
Minuman bir pletok ini, adalah minuman khas betawi yang terbuat dari bahan rempah-rempah. Aman di komsumsi karena mengandung sari jahe, gula merah, kayu secang, kayu manis dan kapulaga. Bahan-bahan herbal yang terkandung di sini justru memiliki khasiat bagi kesehatan, khususnya untuk menurunkan kadar kolesterol, menyetabilkan gula dalam darah, pegal linu serta berfungsi untuk menghangatkan badan pada saat cuaca dingin.
“Bir” seperti yang di maksud dalam minuman ini, bukan bermakna seperti kata bir yang sudah di adopsi dari kata bahasa inggris yaitu beer. Tetapi “bir” ini, serapan dari bahasa arab yaitu “biar” yang berarti sumur.
Menurut penjelasan Drs.H.Sofyan Murtadho, Msc ( Haji Piyan ) selaku budayawan Betawi, dahulu masyarakat Betawi yang pergi ibadah umroh ke Tanah Mekkah terdapat ritual untuk mengunjungi suatu tempat yang bernama Bir Ali (Sumur Ali), sehingga kata Bir dipakai oleh masyarakat betawi menunjuk kata “air” sejak itu.
Sementara kata “Pletok” berasal dari kayu gabus yang dipakai untuk menutup botol pada minumnya. Karena bila minuman rempah-rempah itu dibuka tutupnya, akan mengeluarkan bunyi “pletok” yang kemudian di jadikan sebagai kosa kata dalam bahasa betawi.
Padahal sumber bunyi pletok tersebut, berasal dari tekanan gas di dalam botol. Pasalnya, rempah-rempah yang sudah diolah menjadi minuman tersebut, ternyata menghasilkan hawa panas. Sehingga memberikan tekanan terhadap tutup botol yang terbuat dari gabus itu.
Minuman bir pletok ini, adalah minuman khas betawi yang terbuat dari bahan rempah-rempah. Aman di komsumsi karena mengandung sari jahe, gula merah, kayu secang, kayu manis dan kapulaga. Bahan-bahan herbal yang terkandung di sini justru memiliki khasiat bagi kesehatan, khususnya untuk menurunkan kadar kolesterol, menyetabilkan gula dalam darah, pegal linu serta berfungsi untuk menghangatkan badan pada saat cuaca dingin.
“Bir” seperti yang di maksud dalam minuman ini, bukan bermakna seperti kata bir yang sudah di adopsi dari kata bahasa inggris yaitu beer. Tetapi “bir” ini, serapan dari bahasa arab yaitu “biar” yang berarti sumur.
Menurut penjelasan Drs.H.Sofyan Murtadho, Msc ( Haji Piyan ) selaku budayawan Betawi, dahulu masyarakat Betawi yang pergi ibadah umroh ke Tanah Mekkah terdapat ritual untuk mengunjungi suatu tempat yang bernama Bir Ali (Sumur Ali), sehingga kata Bir dipakai oleh masyarakat betawi menunjuk kata “air” sejak itu.
Sementara kata “Pletok” berasal dari kayu gabus yang dipakai untuk menutup botol pada minumnya. Karena bila minuman rempah-rempah itu dibuka tutupnya, akan mengeluarkan bunyi “pletok” yang kemudian di jadikan sebagai kosa kata dalam bahasa betawi.
Padahal sumber bunyi pletok tersebut, berasal dari tekanan gas di dalam botol. Pasalnya, rempah-rempah yang sudah diolah menjadi minuman tersebut, ternyata menghasilkan hawa panas. Sehingga memberikan tekanan terhadap tutup botol yang terbuat dari gabus itu.
Buru sob dicicipin,