Senin, 02 Juli 2012

Bir Pletok Minuman Khas Betawi

Ini dia sob minuman mantab, yang belum coba kudu nyobain sob,
minuman khas betawai ini namanya BIR PLETOK
Kata Bir identik dengan suatu minuman yang mengandung  alkohol dan  memabukkan, setidaknya itulah persepsi yang  terbentuk dalam pikiran masyarakat  saat mendengar kata “bir”.   Tetapi jelas beda ketika  kata “bir” itu di sandingkan dengan kata “pletok”, karena bir pletok bukan minuman beralkohol.
Minuman bir pletok ini, adalah minuman khas betawi yang terbuat dari bahan rempah-rempah. Aman di komsumsi karena mengandung sari jahe, gula merah, kayu secang, kayu manis dan kapulaga. Bahan-bahan herbal yang terkandung di sini justru memiliki khasiat bagi kesehatan, khususnya untuk menurunkan kadar kolesterol, menyetabilkan gula dalam darah, pegal linu serta berfungsi untuk menghangatkan badan pada saat cuaca dingin.
“Bir” seperti yang di maksud dalam minuman ini, bukan bermakna seperti kata bir yang sudah di adopsi dari kata bahasa inggris yaitu beer. Tetapi “bir” ini, serapan dari bahasa arab yaitu “biar” yang berarti sumur.
Menurut penjelasan Drs.H.Sofyan Murtadho, Msc ( Haji Piyan ) selaku budayawan Betawi, dahulu masyarakat Betawi yang pergi ibadah umroh ke Tanah Mekkah terdapat ritual untuk mengunjungi suatu tempat yang bernama Bir Ali (Sumur Ali), sehingga kata Bir dipakai oleh masyarakat betawi menunjuk kata “air” sejak itu.
Sementara kata “Pletok”  berasal dari kayu gabus yang dipakai untuk menutup botol pada minumnya. Karena bila minuman rempah-rempah itu dibuka tutupnya, akan mengeluarkan bunyi “pletok” yang kemudian di jadikan sebagai kosa kata dalam bahasa betawi.
Padahal sumber bunyi pletok tersebut, berasal dari tekanan gas di dalam botol. Pasalnya,  rempah-rempah yang sudah diolah menjadi minuman tersebut, ternyata menghasilkan hawa panas. Sehingga memberikan tekanan terhadap tutup botol yang terbuat dari gabus itu.

Buru sob dicicipin, 



Selasa, 26 Juni 2012

Komik Petruk Karya Tatang Suhendra

Teringat sebuah Komik yang dulu saya sangat gemari untuk membacanya, komik petruk & gareng karya Tatang  s. saat itu komik-komik ini mudah untuk mencarinya dan harganya pun cukup murah saat itu.

Dahulu saya hanya senang membaca cerita-cerita dalam komik ini tampa menyadari siapa penulis buku ini. Saya tau namanya dan wajahnya tapi asal usulnya dari sosok seorang penulis komik ini yang tidak pernah saya tau.dan akhirnya saya tau sosok penulis dari komik kesukaan saya.
 
Tatang S. bernama lengkap Tatang Suhendra.
Pada tahun 1970-an, kabarnya, ia pernah menjadi komikus yang bayarannya paling tinggi di Bandung. Ketika itu, ia dikenal sebagai komikus cerita-cerita silat. Karena ambisinya dalam mencipta komik sangat besar, tidak jarang ia sering ‘berbenturan’ dengan rekan-rekannya sesama komikus. Kasus yang menonjol adalah ketika ia terlibat ‘perang komik’ dengan Ganes TH. Ganes merupakan seorang komikus yang kesohor dengan karyanya, ‘Si Buta Dari Goa Hantu’. Pada suatu ketika, Ganes pindah dari sebuah penerbitan. Penerbit tersebut tak terima dan sakit hati dengan kepindahan Ganes. Tak lama kemudian Tatang direkrut oleh penerbit itu untuk menyaingi komik sohor karya Ganes. Tatang lalu membuat komik ‘Si Gagu dari Goa Hantu’ untuk menyaingi ‘Si Buta dari Gua Hantu’-nya Ganes. Lalu apa yang terjadi? Ternyata komik karya Tatang ini cuma beredar sebanyak tiga edisi sampai akhirnya dibredel. ‘Si Gagu dari Goa Hantu’-nya Tatang membuat dunia perkomikan Indonesia gempar. Secara tidak langsung, Tatang telah menjadi korban pemainan penerbit, sehingga karir Tatang sebagai seorang komikus silat hancur.


 
Karir Tatang kembali bersinar setelah ia membuat komik dengan tokoh Punakawan (Gareng, Petruk, Semar, Bagong). 
Dan pada tanggal 27 April 2003, Tatang S meninggal dunia. Menurut sejumlah rumor yang beredar, ia meninggal karena penyakit kencing manis. Penyakit ini diderita lantaran Tatang, yang sering kerja pada malam hari, ketagihan meminum minuman bersoda. Meski kehidupannya diliputi misteri, Tatang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk komik Indonesia. Komik Petruk Gareng ini telah menorehkan kenangan tersendiri bagi yang pernah membacanya.
 
 
 Terimakasi.




Minggu, 24 Juni 2012

Panjat Pinang


Ini die sobat perlomban yang aye suka pas 17 agustusan panjat pinang pasti sudah kaga asing lagi kedengarannyakan, waktu dulu aye kalau diajakin temen untuk lomba panjat pinang suka malu-malu tapi mau, habis saat itu kekeran (dedemenan) aye satu kampung malukan kalou belepotan oli diliat doi hihi. Tapi akhirnya aye turun juga kalau udah terjun ternyata lupa semuanya, lupa utang, lupa yang diatas kita lebih muda (songong), lupa kalau yang kita injek abis berantem sama kita, lupa kalau tadi aye disuruh kuarung sama emak, yang kepikiran cumah cara sampai puncak tarik2kin hadiah terus ngibarin pendera merah putih.

Dan kalau kita liat sejarah nye dari Panjat pinang merupakan permainan warisan Belanda saat itu. Sebelum Indonesia merdeka, dan permainan ini kerap digelar para orang Belanda, saat mereka mengadakan hajatan seperti pernikahan,  kenaikan jabatan atau pesta ulang tahun. Permainan ini tergolong seru, sebab di batang pohon pinang yang tingginya mencapai 5-7 meter dari permukaan tanah kemudian dilumuri oli atau gemuk, peserta berlomba-lomba mengambil hadiah-hadiah yang tergantung diujung pinang. pada Jaman Belanda dulu, hadiahnya biasanya makanan, berupa keju atau gula. Ada juga kaus atau kemeja (maklum, bagi orang pribumi hadiah semacamitu tergolong ‘mewah’).

Konon lomba ini hanya diikuti oleh orang-orang pribumi, sementara para orang belandanya hanya tertawa-tawa saja menyaksikan orang pribumi bersimbah peluh.
jaman Belanda peraturan panjat pinang belum berubah, yakni peserta terdiri atas beberapa kelompok, bisa empat sampai enam kelompok. Satu kelompok berjumlah sekitar empat atau lima orang. Masing-masing
kelompok diberi kesempatan secara bergiliran memanjat pohon pinang untuk mengambil hadiah-hadiah yang disediakan di pucuk pohon pinang. Kelompok peserta yang mampu memanjat sampai di ujung dan mengambil hadiah, maka merekalah yang dinyatakan sebagai pemenang.

Segini dulu ye sobat kalau ade tulisan yang kurang jelas mohon dimaafin,
maklum cape abis kuli kite heheh terimakasi.
 

Sabtu, 23 Juni 2012

Suzanna Martha Frederika van Osch populer dengan nama Suzanna (lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 Oktober 1942 – meninggal di Magelang, 15 Oktober 2008 pada umur 66 tahun) adalah bintang film horor Indonesia yang berkecimpung di dunia layar perak sejak tahun 1950-an hingga 1990-an. Wanita bergelar "The Queen of Indonesian Horror" ini popular lewat film-film panas dan mistik seperti Bernapas dalam Lumpur (1970), film legendaris Beranak Dalam Kubur (1971), Pulau Cinta (1978), dan Ratu Ilmu Hitam (1981).

Kariernya berawal saat memenangkan kontes "Tiga Dara" dan diaudisi oleh Usmar Ismail. Meski awalnya gugup karena belum pernah memegang telepon, padahal dalam audisi ada akting mengangkat telepon, akhirnya Suzanna lolos. Gadis muda berjulukan The Next Indriati Iskak ini berhasil memukau penonton lewat Asrama Dara dan meraih banyak penghargaan, di antaranya The Best Child Actress (Festival Film Asia, Tokyo, 1960), dan Golden Harvest Award. Sulung dari lima bersaudara yang berdarah Jerman-Belanda-Jawa-Manado ini juga meraih gelar Aktris Terpopuler se-Asia saat Festival Film Asia Pasifik di Seoul tahun 1972.

Popularitas Suzanna diraih dari film-film panas dan mistik, seperti Bernafas Dalam Lumpur dan Bumi Makin Panas serta Pulau Cinta (1978) dan Ratu Ilmu Hitam (1981) yang membuatnya menjadi nominator FFI untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Suzanna berhenti bermain film pada awal tahun 1990-an. Namun bukan berarti dia sudah tidak lagi eksis. Pada tahun 2003, di usianya yang menginjak 61 tahun Suzanna berbinar lagi di Sinetron Selma dan Ular Siluman yang tayang di RCTI.

Suzanna meninggal dunia di kediamannya di Jalan Kebondalem II No.1 Magelang, Rabu, 15 Oktober 2008 sekitar pukul 23.15 WIB, setelah lima tahun berjuang melawan penyakit diabetes yang dideritanya.

Filmografi

1950 - Darah dan Doa
1958 - Asrama Dara
1959 - Bertamasja
1961 - Mira
1963 - Antara Timur dan Barat
           Aku Hanja Bajangan
1965 - Segenggam Tanah Perbatasan
1966 - Suzie
1967 - Penanggalan
1970 - Bernafas dalam Lumpur
          Tuan Tanah Kedawung
1971 - Beranak dalam Kubur
          Air Mata Kekasih
1973 - Napsu Gila
           Bumi Makin Panas
1974 - Ratapan dan Rintihan
1978 - Pulau Cinta
1980 - Permainan Bulan Desember
1981 - Sundel Bolong
           Lembah Duka
           Ratu Ilmu Hitam
1982 - Sangkuriang
           Nyi Blorong
1983 - Nyi Ageng Ratu Pemikat
           Perkawinan Nyi Blorong
1984 - Telaga Angker
           Dia Sang Penakluk
           Usia dalam Gejolak
1985 - Ratu Sakti Calon Arang
           Bangunnya Nyi Roro Kidul
1986 - Malam Jumat Kliwon
           Petualangan Cinta Nyi Blorong
1987 - Samson dan Delilah
1988 - Santet
           Ratu Buaya Putih
           Malam Satu Suro
1989 - Wanita Harimau
1990 - Pusaka Penyebar Maut
           Titisan Dewi Ular
1991 - Perjanjian di Malam Keramat
           Ajian Ratu Laut Kidul
2008 - Hantu Ambulance
 
 
 
Nah ini salah satu film yang buat aye takut waktu kecil, hihihi jadi keinget lagi.
 
Sumber : wikipedia 
Sumber Film : chavenchen

Mohon maaf apa bila ada kata atau penulisan yang kurang jelas terimakasi.







Resep Bahan Gado-gado

Nah ini die makanan kesukan aye Gado-gado betawi,
maknyusss hehehe, makan ini gado-gado bisa juga dicampur sama lontong atau nasi sesuai selera.

Nah ini yang berminat buat, atau juga yang mau jualan gado-gado.

Resep Bahan Gado-gado :
  • 50 gram taoge
  • 150 gram kangkung/bayam
  • 100 gram daun kol
  • 1 buah pare belah 2, keruk bijinya, potong 1 cm
  • 1 buah labu siam rebus, potong-potong
  • 1 buah tahu (8×8 cm), goreng
  • 1 buah tempe (8×8 cm), goreng
 
Resep Pelengkap Gado-gado :
  • irisan telur rebus
  • emping
  • bawang goreng
  • kerupuk
 Cara Membuat Gado-gado :
  1. Rebus matang bahan sayuran, tiriskan.
  2. Campur sayuran, tahu, dan tempe dengan saus kacang, aduk rata.
  3. Hidangkan dengan pelengkapnya.
Selamat Mencoba.

Sumber : http://inforesep.com/

Masjid Kubah Emas Depok


Masjid Dian Al-Mahri (Masjid Kubah Emas) resmi dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Di bangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini memiliki luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.
Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton.
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.
Sebagai salah tempat wisata religi, masjid ini menyediakan fasilitas-fasilitas untuk penunjang yang bisa membuat pengunjung semakin betah berlama-lama di sini, di antaranya mini market, restoran, kios makanan, toko butik, rumah penginapan, gedung serbaguna, auditorium, gedung Islamic Center, dapur umum, dan toko suvenir. Wisatawan yang berniat mampir ke toko suvernir dapat membeli aneka cenderamata, seperti cangkir, pin, kaos, mukena, sajadah, songkok, dompet, jam, piring, dan lain-lain.
Selain itu, masjid ini mempunyai tempat parkir seluas 7.000 meter persegi yang dapat menampung 300 kendaraan roda empat atau 1.400 kendaraan bermotor. Sistem pengamanan kompleks masjid ini diserahkan kepada para satpam yang bertugas di lokasi masjid. Bagi para pengunjung yang ingin berfoto di lokasi masjid ini tidak perlu khawatir, karena di sini terdapat banyak fotografer yang menawarkan jasa foto.
Pengunjung yang ingin berwisata rohani ke masjid ini juga dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan masjid ini secara rutin, di antaranya kegiatan tausiyah umum setiap hari Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu pada pukul 10.30—12.00 WIB.

Sumber : Wikipedia dan berbagai sumber lain.

Jumat, 22 Juni 2012

Bajaj Pulsar 200NS Diluncurkan Akhir Tahun Ini

BAJAJ Pulsar menegaskan bila mereka akan memasukkan generasi baru Bajaj Pulsar 200NS ke Indonesia. Motor ini dikabarkan akan diluncurkan pada akhir tahun 2012.
Dikatakan oleh Vice President Director PT Bajaj Auto Indonesia Dinesh Kulkarni bahwa motor ini baru akan mulai diproduksi di India pada bulan April mendatang.

"Info terakhir yang saya dapat, produksi motor ini baru bulan April dan 4 bulan pertama diproduksi untuk memenuhi kebutuhan domestik India," paparnya di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (27/3). "Kemungkinan kalau ingin kita masukin baru di kuartal terakhir antara Oktober sampai Desember," paparnya lagi.
Generasi motor terbaru Pulsar ini akan mengusung teknologi mereka yang termutakhir. Tidak ada lagi memakai 2 busi, tetapi 3 busi yang bertugas memercikan api pembakaran yang diklaim bakal lebih sempurna.

Bajaj Auto sebelumnya telah memperkenalkan teknologi 4 valve yang menggunakan 3 buah busi, yang dianut motor terbaru mereka, Pulsar 200 NS. Pabrikan India sesumbar setting baru motor ini, pembakaran motor akan lebih sempurna yang pada akhirnya berujung pada peningkatan performa dan efisiensi bahan bakar.
Platform yang digunakan pada Pulsar 200 NS ini nantinya juga bakal digunakan di Pulsar-Pulsar lainya.
Busi utama akan berada di atas dan dua busi lainnya akan berada di samping ruang bakar yang dikatakan akan membuat peningkatan 15 persen di sektor pembakaran.

Hasilnya, Bajaj mengklaim kalau rata-rata digunakan pada kecepatan 55 km/jam maka tingkat efisiensi yang dapat dicapai adalah 58 km/liter. Tenaga pun akan meningkat menjadi 23,5 bhp yang dapat digapai di putaran 9.500 rpm melalui transmisi 6-speed. Bandingkan dengan Pulsar 220 yang berkapasitas mesin lebih besar tapi hanya bertenaga 21 bhp. Torsi motor ini mencapai 18,3 Nm pada 8.000 rpm dengan bobot motor 145 kg dan kapasitas tangki 12 liter.

Dengan kemampuan seperti itu, motor yang menjadi motor sastu silinder pertama dengan 3 busi ini diklaim mampu berlari dari diam sampai 100 km/jam hanya dalam waktu 3,8 detik dan melaju hingga kecepatan 136 km/jam. Pelek terbaru juga akan dipasang di motor ini bersama dengan rem berukuran 280 mm di depan dan 230 mm di belakang. Suspensi tunggal alias monoshock akan ada di bagian belakang motor bersama knalpot yang ditempatkan di bagian tengah.
Rencananya di India motor ini akan dibanderol dengan harga sekitar 1 lakh rupee atau sekitar Rp 18 jutaan.



Kisah Sipitung

Kisah Si Pitung sangat melegenda bagi masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat Betawi. Bagi orang Betawi, Pitung adalah pahlawan. Konon, Ia hidup di awal abad 19. Si Pitung merupakan nama panggilan asal kata dari Bahasa Jawa Pituan Pitulung (Kelompok Tujuh), kemudian nama panggilan ini menjadi Pitung. Nama asli Si Pitung sendiri adalah Salihun (Salihoen) ada juga yang bilang Raden Moh. Ali, warga Rawabelong, dengan ayahnya, Piun, asal Cirebon dan ibunya, Pinah, dari Betawi. Si Pitung menjadi terkenal bukan hanya karena keberaniannya melawan Belanda, tapi juga kepeduliannya terhadap nasib rakyat yang tertindas oleh kekuasaan Belanda dan tuan tanah.

Saat itu, kehidupan sosial masyarakat sangat tidak manusiawi. Para tuan tanah tak segan-segan meminta pajak yang tinggi kepada para petani. Bila para petani tidak bisa segera membayar pajak sesuai dengan jatuhnya tempo, maka para begundal tuan tanah itu akan memaksa para petani tersebut dengan cara-cara kasar. Nah dalam situasi seperti itu, munculah Si Pitung. Hal tersebut diungkapkan Alwi Shahab, penulis novel Pitung, Robin Hood Betawi.

Dalam perjalanannya, Si Pitung tidak hanya melindungi rakyat dari para begundal (pendekar bayaran) para tuan tanah, tapi juga merampok harta kekayaan mereka, kemudian membagikannya kepada rakyat kecil. Terhadap sepak terjang Si Pitung ini, tidak hanya tuan tanah yang tidak tenang, tapi juga Belanda. Melihat Jakarta tidak aman. Akhirnya Belanda menurunkan Schout van Hinne, kepala kepolisian untuk menangkap Si Pitung.

Sebagai seorang buronan, Pitung tidak memiliki tempat menetap yang pasti. Konon, ia pernah tinggal di Kota Depok, tepatnya di salah satu gedung milik bangsawan asal Belanda, Cornelis Chastelein. Warga Depok lebih sering menyebut gedung tersebut sebagai rumah tua Pondok Cina, karena letaknya yang berada di Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji.

Sayangnya, bangunan tua yang berada di Jalan Margonda Raya tersebut sudah tidak ada. Gedung yang menjadi saksi sejarah Kota Depok tersebut sudah terkepung oleh sebuah mal supermegah bernama Margonda City. Memang, projek pembangunan Margonda City tidak sampai menggusur gedung tersebut. Meski begitu, fungsi bangunan sudah berubah menjadi sebuah kafe.

Cerita lainnya, Pitung juga pernah tinggal di Kampung Marunda, baik di Masjid Al Alam atau di rumah joglo kampung Marundo Pulo, Cilincing, Jakarta Utara. Banyak versi tentang hubungan Pitung dengan masjid Al Alam. Ada yang mengatakan bahwa Masjid Al Alam merupakan tempat bermain Pitung, belajar agama, belajar pukulan sampai sembunyi dari opas dan kompeni. Tapi ada juga yang mengatakan bila Pitung hanya singgah sebentar di Masjid Al Alam untuk mendirikan sholat. Dua pendapat ini menjadi tidak kuat karena tidak ada bukti fisik yang bisa menjelaskan keberadaan Pitung di Masjid tersebut, kecuali pemahaman masyarakat sekitar bahwa Pitung pernah berada di Masjid itu.

Selain Masjid Al Alam, pitung juga pernah menjejakkan kakinya di kampung Marunda Pulo, tepatnya di rumah berbentuk joglo yang terletak sekira 250 m di sebelah selatan masjid Al Alam. Seperti halnya dengan Masjid Al Alam, beragam pendapat menjelaskan hubungan Pitung dengan rumah joglo ini. Ada yang mengatakan bahwa rumah itu milik Pitung, tapi juga ada pendapat yang menjelaskan bahwa rumah itu milik
orang kaya yang pernah disatroni Pitung dan para pengikutnya. Pihak museum mengklaim itu milik si Pitung. Namun menurut M Sambo bin Ishak, wakil ketua Pengurus Masjid Al Alam, padahal sesungguhnya rumah itu milik orang kaya Marunda dan pernah digarong sama Pitung.tergenang air laut hingga 50 cm. Cat bangunan rumah yang merah darah sudah memudar. H Atit Fauzi, tokoh Marunda Pulo, pernah mengatakan bahwa rumah Pitung itu bukan bangunan aslinya, kecuali lokasi tempat rumah itu dibangun. Rumah aslinya dahulu milik juragan nelayan sero, yakni Haji Syafiuddin.

Tiga Versi Cerita Si Pitung

Pada dasarnya ada tiga versi yang tersebar di masyarakat mengenai si Pitung yaitu versi Indonesia, Belanda, dan Cina. Masing-masing penutur versi cerita tersebut memiliki versi yang berbeda dari cerita si Pitung itu sendiri. Apakah Si Pitung sebagai seorang pahlawan berdasasrkan versi cerita Indonesia, dan sebagai seorang penjahat jika dilihat dari versi Belanda. Cerita Si Pitung ini dituturkan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini dan menjadi bagian lengenda serta warisan budaya Betawi khususnya dan Indonesia umumnya. Kisah Legenda Si Pitung ini kadang-kadang dituturkan menjadi rancak (sejenis balada), sair, atau cerita Lenong. Menurut versi Koesasi (1992), Si Pitung di identikan dengan tokoh Betawi yang membumi, muslim yang shaleh, dan menjadi contoh suatu keadilan sosial.

Menurut versi van Till(1996) Si Pitung merupakan seorang kriminal, yang diawali ketika Si Pitung menjual kambing di pasar Tanah Abang, kemudian dicuri oleh para “centeng” (Si Gomar menurut versi Film Si Pitung (1970) tuan tanah. Sebagai tindakan balasan kemudian Pitung melakukan pencurian di tempat Haji Saipudin seorang kaya Juragan Tuan Tanah di Marunda pada waktu itu (Rumah Haji Saipudin sekarang menjadi tempat Musium Si Pitung). Legenda yang di kisahkan dalam film Si Pitung, Si Pitung dan Kawanan-nya menggunakan cara yang “pintar” dengan menyamar sebagai pegawai Pemerintah Belanda (Di Versi Film Si Pitung, Pitung sebagai "Demang Mester Cornelis (Wilayah Mester Cornelis saat ini disebut sebagai Jatinegara merupakan bagian dari Kota Jakarta Timur") dan Dji-ih sebagai “Opas”). Kemudian melakukan penipuan dengan memberikan surat kepada Haji Saipudin agar Haji Saipudin menyimpan uang di tempat Demang Mester Cornelis. Pitung menyatakan bahwa uang tersebut dalam pengawasan pencurian. Haji Saipudin setuju kemudian Pitung dan Kelompoknya membawa lari uang tersebut.

Akibat dari hal ini kemudian Si Pitung dan Kawanannya menjadi buronan “kompenie”. Hal ini menarik perhatian komisaris polisi yang bernama Heyne (“Schout Heyne, atau Heijna, Scothena, atau “Tuan Sekotena”). Secara resmi menurut van Till (1996) nama petugas polisi pada saat ini bernama A.W.V. Hinne yang pernah bertugas di Batavia dari tahun 1888 - 1912. (Menurut catatan kepolisis Belanda. Hinne memulai karier sebagai pegawai klerikal Pemerintah Belnda, kemudian menjadi Deputi Kehutanan, dan Polisi di beragam tempat di Indonesia. Hinne menderita sakit yang serius, sesudah dikembalikan ke Eropa untuk penyembuhan. Pada akhir tahun 1880 Hinne menjadi seorang Perwira Polisi di Batavia (Stambock van Burgerlijke Ambtenaren in Nederlandsch-Indie en Gouvernements Marine, ARA (Aigemeen Rijksarchief), Den Haag, register T.f. 274). Hinne segera memburu Si Pitung dengan membabi buta. Akhirnya dia dapat menangkap Pitung, tetapi kemudian Si Pitung berhasil melarikan diri dari tahanan ka-Demangan Meester Cornelis. Van Till (1996) menyatakan bahwa Si Pitung mampu bebas dengan kekuatan “magis” tetapi menurut versi Film Si Pitung (1970), Si Pitung lepas dengan menggunakan kekuatan tenaga dalam.

Kemudian Hinne menekan Haji Naipin (Guru Si Pitung) untuk membuka rahasia kesaktian si Pitung berupa “jimat” sehingga Hinne dapat menangkap Si Pitung secara lebih cepat. Versi lainya menyatakan bahwa Pitung dikhianati oleh temannya sendiri (kecuali Dji-ih) walaupun versi ini diiragukan kebenarannya. Tetapi menurut Versi Film Si Pitung Banteng Betawi (1971) dikhianati oleh Somad yang memberi tahukan kelemahan Pitung untuk mengambil “jimatnya”. Kisah lainnya menyatakan bahwa Pitung telah diambil “Jimat Keris”-nya sehingga kesaktiannya menjadi lemah. Versi lainnya mengatakan bahwa kesaktian Pitung hilang setelah dipotong rambut, dan juga versi lain mengatakan bahwa kesaktiannya hilang karena sesorang melemparkan telur. Akhirnya Pitung meninggal karena luka tembak Hinne (Berdasarkan versi Film Si Pitung, Pitung mati tertembak karena peluru emas). Sesudah Si Pitung meninggal, makamnya dijaga oleh tentara karena percaya bahwa Si Pitung akan bangkit dari kubur hal ini tersirat dari Rancak Si Pitung dalam Van Till (1996).

Konon kabarnya, kepala Si Pitung dikubur di sebuah makam di daerah Pal 7, tepatnya disamping pintu gerbang kantor STO Telkom Palmerah Kemandoran. Sedangkan tubuhnya dimakamkan di wilayah Depok Sawangan, ada pula yang menyebut bahwa Si Pitung dimakamkan di hutan Jatijajar Tapos Depok, saat ini makam si Pitung menjadi kompleks kantor arsip Kehutanan, hal berkaitan erat dengan K Heine sebagai ahli pertanian. Menurut sahibul hikayat, karena memegang Ilmu Rawarontek, Si Pitung setelah ditembak mati dan dikubur ternyata hidup kembali kemudian ditembak lagi dan lalu ditebas kepalanya lalu dipisahkan kuburnya, sehingga Si Pitung tidak hidup lagi karena jasadnya telah terpisah jauh dari kepalanya. Demikianlah sehingga tahun matinya ada dua, yakni tahun 1893 dan tahun 1903. Wallahu a'lam bishawab...

Rumah tradisional Betawi

Rumah tradisional Betawi memperlihatkan pengaruh arsitektur luar, seperti Eropa, Cina, dan Arab. Hal ini terlihat dari bentuk pintu, jendela, lubang angin, dan ornamen lain.
Kendati demikian, bentuk arsitektur lokal juga tidak ditinggalkan, salah satunya adalah bentuk rumah panggung atau rumah bukan panggung yang lantainya dibuat lebih tinggi dari tanah.
Di sisi lain, tata ruang rumah Betawi juga mirip dengan rumah modern, yakni memiliki ruang publik, ruang privat, dan area servis. Dalam rumah Betawi, kawasan publik berada di teras depan (disebut amben); ruang pribadi ada di tengah, dimana di dalamnya terdapat kamar (disebut pangkeng); sementara ruang servis atau dapur disebut srondoyan.
Rumah Betawi memiliki struktur rangka dari kayu atau bambu, namun seiring perkembangan zaman, rumah Betawi kini banyak dibangun dengan dinding tembok. Demikian pula dengan lantai rumah, dulu hanya beralas tanah, tetapi kemudian berkembang dengan menggunakan plesteran semen atau tegel, hingga lantai keramik.

Ada pula konstruksi tangga yang dinamakan balaksuji. Namun, saat ini balaksuji sudah jarang digunakan di rumah Betawi bukan panggung.
Ciri khas rumah Betawi bisa dilihat dari bentuk lisplang yang diberi ornamen ‘gigi balang’, yakni papan kayu yang dibentuk dengan ornamen segitiga berjajar.
Bagian depan rumah memiliki teras terbuka yang dikelilingi pagar rendah terbuat dari  kayu. Di sinilah, biasanya pemilik rumah menjamu tamu yang datang bertandang.
Dinding bagian depan rumah biasanya bisa dibongkar-pasang (knockdown) yang memberikan ruang lebih luas, terutama jika pemilik rumah sedang menyelenggarakan hajatan.
Bagian tengah rumah yang digunakan untuk kamar tidur, ruang makan, dapur, dan kamar mandi, masing-masing dibatasi dinding kayu tertutup dan beberapa jendela untuk ventilasi udara. Umumnya, pintu dan jendela menggunakan bilah-bilah papan (disebut jalusi atau krepyak) yang bisa memperlancar sirkulasi udara didalam ruangan.

Sejarah Kota JAKARTA


Dalam rangka mengenal lebih jauh tentang kota Jakarta, saya akan menulis tentang sejarah lahirnya kota Jakarta sampai umurnya yang kesekian ini. Mudah-mudahan adek-adek yang sedang mencari tau tentang sejarah kota Jakarta bisa terbantu dengan tulisan yang saya ambil dari wikipedia ini. Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibukota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibukota Tarumanagara yang disebut Sundapura.
Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.

Orang Eropa pertama yang datang ke Jakarta adalah orang Portugis. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh orang Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah di mana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda disana termasuk sahbandar pelabuhan. Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni adalah berdasarkan tragedi penaklukan pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527 dan mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti “kemenangan”.
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16, setelah singgah di Banten pada tahun 1596. Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Republik Rakyat Cina, dan pesisir Malabar, India. Mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas orang Jakarta atau dikenal dengan orang Betawi.

Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari keluar kota dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia berkembang ke arah selatan. Tahun 1910, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan Molenvliet di utara. Di awal abad ke-20, Batavia di utara, Koningspein, dan Mester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah kota.

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Jakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949.

Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Republik Rakyat Cina, dan pesisir Malabar, India. Mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas orang Jakarta atau dikenal dengan orang Betawi.

Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari keluar kota dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia berkembang ke arah selatan. Tahun 1910, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan Molenvliet di utara. Di awal abad ke-20, Batavia di utara, Koningspein, dan Mester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah kota.

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Jakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949.
sumber : http://www.rezafauzi.com/2009/06/sejarah-kota-jakarta.html
sumber gambar : Google


 

Kamis, 21 Juni 2012

Sejar Kota DEPOK

Depok, kota di selatan jakarta ini yang telah ada dan dikenal sejak 1693 ini menyimpan sejarah yang sangat menarik untuk ditelusuri. sejak belanda masuk untuk membuka perkebunan dan pertanian pada 1693 , sejak saat itulah orang depok dijuluki “Belanda Depok”. Sebenarnya siapakah yang disebut dengan “Belanda Depok” itu. kata tersebut terus melekat di benak masyarakat. Walaupun orang belandanya sendiri.Yang menarik dari cerita itu bahwa Depok saat itu merupakan sebuah kawasan tersendiri yang sengaja dibentuk Kumpeni Belanda. Dulu kawasan itu dipimpin oleh seorang presiden, yaitu Cornelis Chastelein. Ditunjuknya Cornelis sebagai presiden karena pada saat itu, hanya dialah orang Belanda yang membeli tanah di sana dan membukanya sebagai lahan perkebunan dan pertanian. Hingga saat ini, namanya tetap diingat oleh “Bangsa Belanda Depok” dan diabadikan sebagai Lembaga Cornelis Chastelein ( LCC) di Jalan Pemuda, 
Kota Depok. 
 
Wafatnya Cornelis Chastelein pada 28 Juni 1714 dijadikan peringatan berdirinya ‘ persatuan’ para pekerja perkebunan yang dibebaskan dari perbudakan di tahun 1714 asalkan mereka bersedia memeluk agama Kristen Protestan. Padahal undang- undang penghapusan perbudakan baru berlaku pada 1 Januari 1860. Pembebasannya melalui surat wasiat yang ditulisnya sendiri pada 4 Juli 1696 , 11 Mei 1701 , 21 Maret 1711 dan terakhir 13 Maret 1714. Para pekerja perkebunan itu sebidang tanah dan tambahan nama di belakang nama mereka dan disebut “ Kaoem Depok”. Ada 12 marga atau fam, yaitu Laurenz, Loen, Leander, Jonathans, Toseph, Yakob, Sudira, Samuel, Sadok, Isac, Bakas dan Tholence. Kini keturunan mereka umumnya tinggal di kawasan Depok Lama. Ke-12 keluarga besar itu kemudian dikenal dengan panggilan ‘Belanda Depok’. Pada dasarnya keturunan hamba sahaya itu tidak keberatan.”Kami ini sejak dulu orang Indonesia. Leluhur kami hanya sebagai pekerja di perkebunan milik Cornelis. Secara otomatis kami dididik dengan pola dan gaya hidup Belanda. Lalu siapa sebenarnya yang dipanggil Belanda Depok?” kata Ketua Lembaga Cornelis Chastelein, Rene Roland Loen yang lahir 66 tahun lalu. Menurut cerita orang tua, kata Rene, sejak Cornelis masih hidup, hanya guru dan kepala sekolah saja yang orang Belanda asli. Selebihnya orang Indonesia asli. Yang membedakan dengan masyarakat asli Depok adalah pola dan gaya hidup saja. 
 
Tetapi sekarang ini semua itu sudah tidak ada lagi. Anak atau pun cucu serta keturunan sekarang ini tidak lagi menggunakan Bahasa Belanda. Mereka hanya dapat mengerti ucapan saja, sedangkan untuk mengucapkannya mereka tidak pandai. Hingga saat ini, tidak ada dokumen peninggalan kejayaan Cornelis Chastelein. Tetapi untuk mengabadikannya, para bekas pekerja itu mendirikan Lembaga Cornelis Chatelein ( LCC). Lembaga itu kini bergerak di bidang kegiatan sosial, seperti mendirikan sekolah (SLTP, SMU dan SMK) di Jalan Pemuda, Depok. Jika berbicara sejarah Depok, nama Cornelis Chastelein tidak dapat dilepaskan. Ia merupakan pendiri dan pembentuk masyarakat Depok. Berdasarkan surat wasiatnya yang disahkan dengan nama ‘Van de Edele Hooge Regeringe van Nederlands India’ pada tanggal 24 Juli 1714. Maka surat itu mulai berlaku pada 28 Juni 1714 yang kemudian dijadikan pula Hari Ulang Tahun Jemaat Masehi Depok. Jadi jelaslah bahwa kota depok memiliki kaitan yang erat dengan belanda. Hingga sebutan “Belanda Depok” seakan menegaskan kuatnya pengaruh belanda di sana.

Info Film Benyamin Sueb, Legenda Seniman

Satu lagi sobat sape yang kaga kenal almarhum  H. Benyamin Sueb yang biasa disapa bang ben ini, langsung aje ye. Benyamin Sueb (1939 – 1995) lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939. Benyamin Sueb memang sosok panutan. Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi adalah bukti keseriusannya di bidang hiburan tersebut. Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karir musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.

Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.

Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.

Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu.

Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).

Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran.

Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan.

Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya “Nenamu” dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.

Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepakbola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung.
Berikut judul film yang pernah dibintanginya :
1. Honey Money and Jakarta Fair 1970
2. Dunia Belum Kiamat 1971
3. Hostess Anita 1971
4. Brandal-brandal Metropolitan 1971
5. Banteng Betawi 1971
6. Bing Slamet Setan Jalanan 19727Angkara Murka 1972
8. Intan Berduri 1972
9. Biang Kerok 1972
10. Si Doel Anak Betawi 1973
11. Akhir Sebuah Impian 1973
12. Jimat Benyamin 1973
13. Biang Kerok Beruntung 1973
14. Percintaan 1973
15. Cukong Bloon 1973
16. Ambisi 1973
17. Benyamin Brengsek 1973
18. Si Rano 1973
19. Bapak Kawin Lagi 1973
20. Musuh Bebuyutan 1974
21. Ratu Amplop 1974
22. Benyamin Si Abu Nawas 1974
23. Benyamin spion 025 1974
24. Tarzan Kota 1974
25. Drakula Mantu 1974
26. Buaya Gile 1975
27. Benyamin Tukang Ngibul 1975
28. Setan Kuburan 1975
29. Benyamin Koboi Ngungsi 1975
30. Benyamin Raja Lenong 1975
31. Traktor Benyamin 1975
32. Samson Betawi 1975
33. Zorro Kemayoran 1976
34. Hipies Lokal 1976
35. Si Doel Anak Modern 1976
36. Tiga Jango 1976
37. Benyamin Jatuh Cinta 1976
38. Tarzan Pensiunan 1976
39. Pinangan 1976
40. Sorga 1977
41. Raja Copet 1977
42. Tuan, Nyonya dan Pelayan 1977
43. Selangit Mesra 1977
44. Duyung Ajaib 1978


kalow yang mau sedot Disini tawasutraxl

Mohon maaf sobat bila ada informasi atau penulisan yang kuran baik terimakasi.


Info Film Barry Prima

Ini dia sobat Film indonesia lawas kesuka aye, kalow yang main barry prima udah pasti aye suka. kalow dulu aye nontonya dilayar tancap sobat kalow ada gerimis bubar, hehehe tapi seru ko ya udah sedikit info dari aktor laga kita barry prima.
Barry Prima lahir dengan nama Hubertus Knoch di Bandung, Indonesia pada tahun 1955, Barry Prima lahir sebagai anak ke enam dari sepuluh bersaudara dari pasangan ayah Belanda dan ibu Indonesia. Ia pernah menikahi aktris Eva Arnaz namun bercerai. Barry prima adalah aktor Indonesia yang paling dikenal dengan peran-perannya dalam film-film laga pada tahun 1980-an. Karirnya merentang dari awal 1980-an hingga sekarang.
Dan yang ingin koleksi film dari Barry Prima ini judul-judul film yang pernah dibintanginya:
  •  Primitif (1978)
  • Cewek Jagoan Beraksi Kembali (1981)
  • Srigala (1981)
  • Jaka Sembung (1981)
  • Membakar Matahari (1981)
  • Sundel Bolong (1982)
  • Serbuan Halilintar (1982)
  • Pasukan Berani Mati (1982)
  • Nyi Blorong (1982)
  • Perempuan Bergairah (1982)
  • Perhitungan Terakhir (1982)
  • Bergola Ijo (1983)
  • Bajing Ireng dan Jaka Sembung (1983)
  • Si Buta lawan Jaka Sembung (1983)
  • Nyi Ageng Ratu Pemikat (1983)
  • Golok Setan (1984)
  • Menentang Maut (1984)
  • Gadis Berwajah Seribu (1984)
  • Noda X (1984)
  • Residivis (1985)
  • Ratu Sakti Calon Arang (1985)
  • Putri Duyung (1985)
  • Komando Samber Nyawa (1985)
  • Darah Perjaka (1985)
  • Carok (1985)
  • Kesan Pertama (1985)
  • Menumpas Teroris (1986)
  • Sengatan Kobra (1986)
  • Yang Perkasa (1986)
  • Kelabang Seribu (1987)
  • Malaikat Bayangan (1987)
  • Pendekar Bukit Tengkorak (1987)
  • Mandala Dari Sungai Ular (1987)
  • Siluman Srigala Putih (1987)
  • Mandala Penakluk Satria Tar Tar (1988)
  • Pendekar Ksatria (1988)
  • Pertarungan Iblis Merah (1988)
  • Siluman Kera (1988)
  • Jampang (1989)
  • Jurus Dewa Naga (1989)
  • Pancasona (1989)
  • Tarzan Raja Rimba (1989)
  • Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990)
  • Jaka Tuak (1990)
  • Jampang II (1990)
  • Rajawali Dari Utara (1990)
  • Tarzan Penunggu Harta Karun (1990)
  • Kamandaka (1991)
  • Prabu Anglingdarma II (1992)
  • Pedang Ulung (1993)
  • Perawan Lembah Wilis (1993)
  • Si Rawing II Pilih Tanding (1993)
  • Walet Merah (1993)
  • Jurus Dewa Kobra (1994)
  • Macho (1994)
  • Prabu Anglingdarma III (1994)
  • Macho 2 (1995)
  • Panther (1995)
  • Membakar Gairah (1996)
  • Gairah Membara (1998)
  • Nafsu Membara (1998)
  • Permainan Membara (1998)
  • Menentang Nafsu (1999)
  • Janji Joni (2005)
  • Realita, Cinta dan Rock ‘n Roll (2006)
  • Koper (2006)
  • Enam (2007)
Film serial TV:
  • Jaka Tanding
  • Emak Gue Jagoan (2006)
Yang mau sedot filmnya bisa langsung disini MrElang12 
Sekian dulu sobat semoga bisa sedikit membantu.

Selasa, 19 Juni 2012

Epoxy Floor Coating, Sandblasting

Perdana + pemula sobat, tapi ga manula ko? hehehehe mohon maaf ya kalou ada penulisan atau info yg kurang jelas, sekedar untuk mengisi blog saya dengan info yg sesuai dengan pekerjaan saya saja.. ga panjang lebar Sobat, saya akan membahas (epoxy floor coting,  Sandblasting) : 
Floor Coating adalah kegiatan pengecatan menggunakan bahan cat khusus untuk melindungi lantai, agar kuat dan tahan lama, dan mengurangi resiko kerusakan akibat gesekan. Dengan floor coating selain ketahanan lantai bertambah, membuat lantai lebih mudah dibersihkan dan lebih indah.
Sandblasting adalah rangkaian kegiatan surface preparation dengan cara menembakkan partikel padat dengan ukuran Grit 18 - 40 seperti pasir silica, steel grit atau garnet ke suatu permukaan dengan tekanan tinggi sehingga terjadi tumbukkan dan gesekan
Keuntungan dari Sandblasting :
  • Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, minyak, cat, garam dan lainnya.
  • Membuat profile pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.
  • Membuka pori-pori logam sehingga cat dapat lebih meresap, keuntungan ini tidak mungkin didapat hanya dengan cara di-ampelas
Wetblasting adalah proses yang sama dengan Sandblasting, bedanya ditambahkan campuran air khusus yang sudah ditambahkan bahan anti karat, kedalam pasir agar tidak menimbulkan percikan api dan debu pasir yang dapat menganggu proses produksi. Wetblasting biasa diaplikasikan untuk Area Khusus yang sangat sensitif terhadap percikan api dan atau debu, dan juga di ruang produksi yang tidak memungkinkan adanya penghentian proses produksi sesaat. Secara prinsip kerja sama seperti Dry Blasting atau Sandblasting biasa.
Kebahagian adalah sesuatu yang ditemukan, ditempat dimana orang jarang mencarinya.
Semoga bermamfat sobat.